FF First Love Like A Flowers Chapter 5 END

Chapter 5 First Love Like A Flowers

Yuhuuuuuuuuuuuuuuu Chapter 5 nih chapter terakhir nih...





“Oppa, Igemwoya?” bentak Seulyeong pada Seulong yang sedang menatap layar leptopnya
“Weo? Ahjuma?” ujar Seulong tetap menatap layar leptopnya
“Kenapa,Yeoja itu ada di sini ? ”  Seulyeong dengan kesalnya, menutup layar leptop dengan kasar
Brak !
“Nan molla” Seulong membuka leptopnya meninggalkan Seulyeong menuju dapur untuk kembali mengerjakan laporan keuangannya.
Luhan yang sedari tadi melihat kakak beradik itu hanya menggeleng saja, mau tidak mau karena Appa Seulyeong ada di rumah bersama istrinya dia terpaksa harus menginap di hotel untuk malam ini.
“Oppa, aku ikut denganmu” Seulyeong masuk ke kamar Luhan yang sedang membereskan barang
“Ikut kemana ?” Tanya Luhan enteng tanpa menghiraukan Seulyeong
“Oppa, jebal aku tidak mau satu atap dengan yeoja itu. Jjebal” Seulyeong memelas kepada Luhan sambil menarik-narik baju Luhan.
Tak bisa melakukan apapun Luhan hanya mengangguk.  Ia melihat wajah lucunya lalu mengelus lembut rambut Seulyeong.
***

Seperti biasa anggota EXO sedang berkumpul di taman kampus sebelum ujian mereka berlangsung. Suara Baekhyun mengganggu ketenangan mereka yang sedang sibuk belajar.
“Ah aku ingat dia sekarang. Aih makanya wajahnya tidak asing”
“Ya,Baekhyunie apa kau bisa diam” ujar Chanyeol yang sedang komat-kamit menghafal
“Kau tau Shin Seulyeong itu mantan Zelo. Gadis blesteran yang sangat popular di sekolah kita. Apa kau tidak mengingatnya ?”
Bukan suara Baekhyun mengganggu tapi apa yang di ucapkan Baekhyun membuat mereka menginggat masa SMP SMA dan SD.
“Tunggu yang kejadian terkunci di gedung olahraga itu bukan ?” Tanya Suho
“Ah iya, gadis yang kau selamatkan waktu SMP duluh Kai” Ujar Sehun menepuk pundak Kai
“Aku tidak menyelamatkanya. Aku hanya mendobrak pintu selanjutnya Zelo menggendong  yeoja yang pingsan” ujar Kai menggerutkan dahinya
“Sayang sekali jika kau yang menyelamtkannya mungkin kau yang akan pacaran dengannya” Cecar Baekhyun
“Apa kau tidak mengenalnya?” D.O mengelus punggung Kai dengan lembut
“Tentu saja Kai tidak tahu, waktu SMP kita tidak setenar Seulyeong dan Kai hanya focus dengan dancenya saja” Suho membantu Kai yang tampak resah
“Sapa namanya dulu ? Yang aku tau dulu dia kayak bule sekarang aja lebih kelihatan Koreanya” Chanyeol menutup bukunya dan lebih tertarik dengan percakapan ini.
“Christiane Schla…. Ger bukan?” jawab Sehun dengan memainkan jarinya
“Iya biasanya di panggil Cristin, eh Shin Seulyeong kan junior kita waktu SMA” mata D.O terbuka lebarnya
“Ah, Si geek? Gadis alien itu bukan ? Jadi dia nggak pindah ke Jerman?” Suho juga menutup bukunya.
“Ah, gadis yang hebat” ujar Chanyeol dan Baekhyun barengan sambil bertepuk tangan
Sehun melirik jam tangannya suah pukul 08.00 am. Ia berdiri menepuk pundak Kai
“Kai-ya, kajja ujiannya akan di mulai” Kai pun berdiri
“Kai-ya, Sehunie fighting” ujar sahabat-sahabatnya. Sehun dan Kai tersenyum melambaikan tangannya.
***
L dan Seulyeong menikmati waktu senggang mereka, karena ujian  mereka hanya bisa menghabiskan waktu di hari sabtu. Tak banyak yang mereka lakukan selain mendatangi pameran fotografi dan makan deokbokki di pinggiran jalan kampus.
“Aku akan mengantarmu pulang” L mengenggam tangan Seulyeong yang mulai kedinginan
“Aku tinggal di hotel oppa”
“wae?”
“Ah, rumahku penuh karena appa pulang, jadi aku pindah di hotel dengan oppa ku” Seulyeong membalas gengaman L dengan lembut
“Baiklah aku akan mengantarmu sampai lobi”

Sesampainya di lobi hotel L bergegas kembali, tapi sebelumnya dia memberi kecupan mesra untuk Seulyeong di keningnya. Saat akan menyegat taxi ia teringat akan memberikan sesuatu.
Ia memasuki hotel dan melihat Seulyeong sedang berbincang dengan dua namja satu berkulit putih dan satu sedikit kecoklatan. Ia pernah melihatt namja putih itu saat di pesta kemarin.
L merogoh mantelnya dan membuka ponselnya. Foto seorang namja dan yeoja sedang berjalan berdua.
“Tidak salah lagi, namja itu yang mengantar Seulyeong sampai gerbang kampus”
Tak lama Seulyeong masuk ke dalam lift bersama namja berkulit putih, sedangkan namja yang satunya berjalan menuju pakiran mobil lalu pergi.
***
Di hotel mereka sibuk dengan urusan masing-masing
“Oppa-ya bagaimana kau bisa kenal dengan anggota EXO?”
“Nugu?”
“Ah itu Kai dkk”
“Kau ingat Kim Yuri mantanku ? Dia kakaknya Kai. Kau sudah makan malam ?”
“Ow, belum oppa”
 “Baiklah ikut aku, kita akan makan bimbap”
Luhan mengambil mantelnya dan milik Seulyeong. Ia menarik tangan Seulyeong lalu pergi meninggalkan hotel
***
Seulyeong membaca di perpustakan kampus menunggu Kai datang
“Sudah lama nunggu ya?” Kai menurunkun buku yang dibaca Seulyeong
“Enggak kok, mau bahas apa sekarang ?” ia menutup bukunya dengan tersenyum
Manis  batin Kai “Bahas tugas aja”
Mereka berdua menghabiskan waktu bersama seperti hari-hari yang lalu.
***
Seulyeong dan Kai berbincang-bincang sambil berjalan menuju gerbang kampus. Seorang yeoja cantik mengamati mereka, ia berlari mendekat.
“Ya, Kai-ya!” teriakanya membuat kedua orang itu menoleh
“Krystal-si ?” Kai memperhatikannya dengan jelas
“Apa yang kau lakukan disini? Kau tidak menghubungiku? Aku merindukanmu” yeoja itu merangkul lengan Kai.
“Seulyoeng-si?” ujar Krystal saat melihat Seulyeong di sebelah Kai
“Apa kalian saling kenal ?” tanyaa Kai kepada keduannya
“Anniyo, Kai-ya aku pamit pulang duluan annyeong” pamitnya dengan halus
***
L melihat Seulyeong yang sedang berfikir, ia memalingkan wajahnya sambil memamerkan gigi
“Chagia mau makan apa? Deokbokki?”  ujar L dengan mengandeng tangan Seulyeong
“Ani, aku ingin makan jajamyung”
“Oke kajja”

Mereka menikmati makan malamnya, L memperhatikan Seulyeong dengan seksama sambil berkata
“Namja yang bersamamu setiap hari siapa?”
“Oh, dia sunbae ku tapi, beberapa kali mengulang. Jadi aku menjadi guru privatnya”
L menganguk-nganguk tapi hatinya masi belum merasa puas. Ia memperhatikan Seulyeong yang sedang melahap jajamyungnya.
“Kau tidak menyukainya kan ?”
“Tentu saja. Oppa aku hanya menyukaimu” senyum Seulyeong mampu menghilang gelisah yang ada di hati L
***
Kai mengantar Krystal mengelilingi Seoul di malam hari, sambil menikmati dinginya musim dingin. Dua sahabat kecil yang kembali bertemu, mereka menghabiskan malam hari dengan mengobrol dan saling menanyakan kabar sambil sesekali diiringi canda.
Kai memberikan minuman soda kepada Krystal yang sedang duduk di kursi sungai Han.
“Kau kenal Seulyeong-si?” Tanya Kai sambil menatap Krystal
“Ah, Seulyeong iya aku mengenalnya. Kenapa kau menyukainya?” jawab Krystal sambil menggoda Kai
“Aniyo” wajah Kai seketika memerah ia mengalingkan pandangannya
“Jujur saja, apa salahnya jujur” Krystal semakin menggodanya
“Bagaimana kau mengenalnya?” Kai mengganti topik pembicaraan
“Oh dia saudara iparku” Krystal tersenyum tapi dari  matanya terlihat kesedihan
“Kau tau, Jessica unnie menikah dengan bule Jerman, dia itu ayahnya Seulyeong”
“Oh jadi kau dan Seulyeong dekat?” Tanya Kai tanpa melihat raut wajah Krystal yang sedih
“Ani, dia tidak menyukaiku dan kakakku” ujar Krystal
“Ah mianhe Krystal”
“Gwencana, ayo kita pulang”
“Nde kajja”
***
“Kau ingin aku mengantar di hotel atau di rumah?” Tanya L dengan lumbutnya
“Di rumah aja, aku mau ambil beberapa buku untuk tugas kuliahku”
“Oke”

Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai didepan gerbang rumah Seulyeong.
“Oppa pulang saja mungkin aku menginap di rumah” Seulyeong membalikan badan akan masuk rumah
“Seulyeong-ah”
Seulyeong menoleh dan saat itu lah L mencium bibir Seulyeong dengan lembutnya. Seulyeong pun juga membalsnya, sesaat ia melihat Krystal di di mobil Kai
Sedangkan Kai dan Krystal hanya diam memandang keduannya. Rasa sakit yang di alami Kai di sembunyikannya dalam-dalam. Dia tetap memandang mereka dengan muka datar seperti tidak terjadi  apa-apa.
“Kurasa kita menunggu di sini saja. Tidak enak mengganggu mereka” ujar Kai
“Ehm Kai-yah¬ apa kau menyukainya?” Krystal bertanya dengan hati-hai
“Ani, dia hanya teman dekatku saja” ujar Kai dengan tersenyum.

Seulyeong dan L menghentikan ciuman mereka. L mengecup pelan kening Seulyeong dan berlalu pergi. Seulyeong tersenyum sambil melambaikan tangannya, lalu masuk ke dalam rumah.
Kai mengantar Krystal sampai depan rumah Seulyeong. Krystal terlihat gugup memandang Kai
“Kai-yah” ujar Krystal dengan pelan
“Ehm” jawab Kai enteng
***
Seulyeong mengambil kamera lomonya dan beberapa bukunya yang tertinggal kemarin. Tiba-tiba ponselnya berdering.
“Yoboseyo” sambil berjalan keluar dari kamar
“…”
“Ah Luhan oppa, bagaimana Seulong oppa susah pulang kah ?”
“…”
“Oh, aku sedang di rumah mengambil beberapa buku, kau ingin menjemputku?”
“…”
Seulyeong pergi menuju pintu sambil menata tasnya dengan baik, ia mendengar suara namja dan yeoja dia mengintip melalui jendela di lihatnya Krystal dengan Kai.
“Oppa apa kau bisa menjemputku di halte saja”
“…”
“Oke aku akan segera ke sana”
Seulyeong mematikan ponselnya dia mendengerkan dengan seksama apa yang Kai dan Krystal sedang bicarakan.
***
“Kai-yah, aku menyukaimu” ujar Krystal sambil menatap lekat mata Kai
Terlihat wajah kaget dari Kai, tapi ia berusaha menutupinya. Bagi Kai Krystal hanya lah temannya saja, ia tidak pernah membayangkan Krystal sebagai yeojachingunya.
“Aku menyukaimu sudah sangat lama mungkin sejak 5 tahun yang lalu” ujar Krystal
Kai mengelus rambut Krystal dengan lembut sambil tersenyum lalu dia berkata
“Aku juga menyukaimu Krystal-si”
belum sempat Kai melanjutkan kata-katanya, Seulyeong keluar dari rumahnya membuat dua orang itu kaget.
“Ah, mianhe aku mengganggu kalian. Anyeong Kai-si, anyeong Krystal-si” sapa Seulyeong dengan senyumannya
“Ah tidak apa-apa Seulyeong-si” ujar Krystal dengan senyum juga
Seulyeong pergi meninggalkan Kai dan Krystal sendirian.
Kai melanjutkan kata-katanya tapi dia  melihat Krystal yang sepertinya penuh harap.
“Jadi kau dan aku sekarang pacaran?” ujar Krystal dengan senangnya
Kai menjelaskan kembali, agar tidak terjadi kesalah pahaman.
“Bukan, aku menyukaimu tapi hanya sebatas teman aku tidak bisa mengganggapmu lebih. Maafkan aku Krystal-si” Kai pun berpamitan pulang karena sudah larut malam.
***
Kai sampai dirumahnya dengan perasaan campur aduk. Melihat mereka ciuman, melihat mereka bergandengan tangan sukses membuat hati Kai hancur, pelahan air matanya mulai jatuh. Ia segera melarikan diri ke kamarnya melampiaskan semuannya.
Esok paginya Kai tidak ikut sarapan dengan kedua kakaknya, terpaksa Yuri harus menegur atas sikap Kai yang kekanan-kanakan.
Sampainya Yuri di kamar Kai, betapa kagetnya dia melihat kamar adiknya berantakan, dilihatnya Kai sedang duduk terdiam menghadap jendela kamar yang terbuka.
“Kai-ya, gwencana?” ujar Yuri, ia menganggak wajah Kai.
Dilihatnya lingkaran hitam di bawah mata Kai, matanya memerah hidungnya pun juga. Rambutnya berantakan, dan wajahnya terihat kusam.
Yuri mencoba menenangkan Kai, dan bertanya apa yang terjadi tapi Kai diam membisu.
***
Mendadak seisi rumah Kai gempar dengan adanya Presdir. Ayah Kai datang untuk menjenguk putra bungsunya yang katanya sedang depresi. Sebenarnya ada tujuan lain ia datang pagi ini.
“Aku membiayai sekolahmu dengan susahnya tapi apa yang aku dapat? Kau hanya sibuk dengan menari tidak jelas itu! Apa belum cukup kau membuang-buang uangku !  apa susahnya kau hanya menurut dan mengikuti semua hal yang aku inginkan!”
Ayah Kai sangat marah, ia melemparkan foto-foto Kai yang sedang latihan menari, Kai hanya terdiam bukan karena takut tapi karena jiwanya memang tidak ada di sana.
“Apa kau mau menjadi seperti ibumu ha ?! Jika kau mau seperti dia lebih baik kau tidak usah di Korea pergi sana ke Ibumu! YA! Apa kau tidak mendengarku”
Sebuah tamparan hampir saja mendarat di pipi Kai, tapi berhasil di cegah oleh kedua kakaknya. Kai hanya terdiam dan tidak menghiraukan ayahnya yang sedang marah. Ia berlalu pergi ke  kamarnya.
“Lihatlah sikap dia persis ibunya, sudah kirim dia ke Amerika aku tidak mau melihatnya di sini lagi” Ayahnya terlihat putus asa, ia segera pergi tanpa moneleh lagi ke belakang.
***
Kepergian Kai membuat anggota EXO sedih, mereka mengantar Kai ke bandara incheon. Tapi yang baru datang hanya D.O dan Suho
“Kai bagaiman dengan Seulyeong?” Tanya D.O saat anggota EXO belum datang semua
“Entahlah aku putus asa dengannya” jawab Kai pelan terlihat jelas kesedihannya
“Apa yang bisa kami bantu?” Tanya Suho
“Sudah lah lupakan saja, aku sudah menyerah” jawab Kai matanyapun mulai berkaca-kaca
Anggota EXO sudah berkumpul di bandara, mereka mulai menintikan air mata, rasa rindu mungkin akan mendatangi mereka sebentar lagi.
Kai melambaikan tangannya, dan diikuti oleh semua anggota exo.
***
Sejak kejadian dirumahnya, Seulyeong tidak lagi bertemu dengan Kai. Dia mendengar kabar Kai pindah ke Amerika. Sedikit pikiran muncul di pikiran Seulyeong. Mungkin Kai pindah ke Amerika untuk dekat dengan Krystal.
Seulyeong  mendekatii Luhan yang sedang sibuk dengan berkas-berkasnya.
“Oppa, bisakah aku pindah ke Belanda?”
“Hem? Kau ingin menjauh dari appamu ?”
“Aku tidak  mau diusik dengan appa, aku dengar appa pindah di Amerika. Aku juga tidak mau dekat-dekat dengan Seulong oppa”
“Terserah kamu, biar aku saja yang mengurus berkas kepindahanmu.”
“Gomawo oppa” Seulyeong memeluk Luhan, tanpa sadar pipi Luhanpun memerah
“Tapi urusi dulu namjachingumu”
“Oke”
***
Seulyeong menunggu L di Starbuck tempat pertama kali mereka bertemu. Sebuah bel berbunyi orang yang di tunggupun tiba.
L terrsenyum ramah kepada Seulyeong
“Sudah menunggu lama” ia duduk menghadap Seulyeong
Seulyeong hanya menggeleng “Ani, aku juga baru saja tiba”
“Jadi apa yang ingin kau katakan?” ujar L penasaran
“Oppa, aku akan ke Belanda” wajah Seulyeong terlihat sedih.
“Ah, apa kau akan ikut oppa mu?” Tanya L dengan ragunya
“Tidak aku akan melanjutkan kuliahku di sana, bisakah hubungan ini sampai di sini saja? Aku tidak bisa melakukan hubungan jarak jauh oppa” L diam mendengar perkataan Seulyeong.
“Mianhe oppa” Seulyeong mengeluarkan kamera lomonya, ia memberikan itu untuk L dan berlalu pergi meninggal  L sambil berkata
“Anyeong oppa”
L menahan tangisnya, ia mengejar Seulyeong tapi Seulyeong sudah pergi dengan mobilnya. L tidak tahu kapan Seulyeong akan pergi. Dasar bodoh, kau selalu saja bodoh L.Cacinya  dalam hati. Kini Seulyeong hanya akan menjadi kenangan untuknya.
***
“Hyung sedang apa kau di sini ?” Sapa Suho ketika melihat Luhan di ruangan dosen
“Hanya menyelesaikan beberapa dokumen untuk kepindahan Seulyeong”
“Seulyeong pinda ? pinda dimana?” Terlihat jelas mulut Suho yang menganga
“Hem, dia pinda di Belanda. Aneh bukan dia bilang mau kuliah fotografer tapi kenapa gak di Amerika saja”  Ujar Luhan enteng sambil mengamati berkas-berkasnya
“Hyung. Kau tidak tau Kai pindah ke Amerika ?” Kali ini Luhan yang menganga
“Jinjja ?”
“Jinjja hyung”
***
Luhan sampai di rumahnya dan berniat untuk memberi email Seulyeong karena berkas-berkasnya sudah selesai. Ia melihat satu email dari Seulyeong
From: Seulyeong
Oppa, How are you ? hehe bagaimana apa kau nyaman berada di rumahku?
Oppa-ya apa kau benar-benar pintar? Apa kau menemukan seseuatu
di rumahku? Jika kau bisa menemukannya mungkin kau harus menjadi detektif
layaknya Sherlock Holmes >< xixi. Tenang saja oppa aku di Belanda baik-baik saja.
Oppa bogosiposo  anyeong 
“Sedikit mencurigakan” ujar Luhan
Luhan memasuki kamar Seulyeong dan memperhatikanya dengan baik. Tidak ada yang berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Tapi Luhan tau ada yang janggal.
Rak buku itu tersusun sangat rapinya, ia memperhatikan lantai sebelah kiri terdapat beberapa goresan. Dia mendorongnya dan menemukan sebuat pintu di balik rak itu.
Krekk
Luhan segera masuk dan melihat isi ruangan itu. Ruangan itu berisi foto-foto dan beberapa memo list yang terpajang di dinding-dindingnya. Ia sedikit terkejut melihat foto seorang namja yang ia kenal betul.
“Bukankah ini Zelo-si?” Beberapa tulisan mengejutkannya
Apa aku mencintainya ? tapi kenapa namja ini membuat jantungku berdetak dengan kencangnya?
Di bawah foto Zelo ada beberapa foto Kai dengan memo list di sampingnya
“Dia sangat menawan”
“Melihatnya menari membuat jantungku berdegup kencang”
“Apa tidak apa-apa aku hanya memandangnya dari jauh saja ?”
“Aku masih ingat bau parfumnya, suara beratnya, halus kulitnya saat dia menemaniku di sungai han”
“Bahagia itu yang aku rasakan ketika bersamamu”
“Kai-yah saranghae.”
Luhan tidak membaca lagi memolistnya. Ia merapikan semua foto dan memeolist itu ke dalam sebuah kotak besar. Bukan haknya untuk membaca ini tapi Kai.
Ia masih tak habis pikir, bagaimana bisa Seulyeong menyembunyikan perasaannya dengan apiknya tanpa ada satu orang pun yang tahu.
“Yoboseyo, Seulyeong-ah kau harus menjelaskan sesuatu padaku” ujar Luhan di ponsel
“…….”
“Sejak kapan ? apa kau benar-benar mencintainya? lalu namjachingu mu ?”
“……”
“Selama itu kah ?”
TUTT….
Seulyeong menutup telponnya tanpa menjawab, Luhan yang penasaranpun menekena-nekan layar ponselnya.
TO : SUHO
Suho-ya aku minta alamat baru Kai di Amerika ada sesuatu yang
mendesak. Dan aku juga minta nomer ponselnya
Thanks
Sent
Tick Tock you’ve got message
FROM: SUHO
870 Park Avenue, Upper East Side, New York City
+1-301—69-4-5067
memangnya untuk apa hyung ?
TO: SUHO
Aku ingin mengirim hadiah untuk Kai
Sent
***
Kringg…..
Suara ponsel Luhan membangunkannya dari tidur yang nyenyak.
“Yoboseyo?” Jawab Luhan tanpa melihat ponselnya
“……”
“Kai-yah? Apa kau menerima paketku ?”
“……”
“Aku akan ke Manhattan lusa kita bertemu di sana saja”
Tuttt…
Luhan mematikan ponselnya lalu membuangnya di sembarang tempat
***
Ponsel Luhan bergetar di tengah heningnya meeting
Tick Tock you’ve got message
FROM : Kai
Hyung odiga ?
TO : Kai
Aku masih meeting, aku akan menemuimu di Birch Coffee
5 East 27th St
Sent
Seusai meeting Luhan segera bergegas meninggalkan ruangan. Ia berjalan setengah berlari, mencari taxi.
***
Kai sudah menunggu Luhan dengan manisnya di Birch Coffee sambil menikmati coklat panasnya. Tak lama bunyi bel pintu berbunyi. Seorang namja dengan kulit putih bermantel coklat segera menghampiri Kai.
“Mianhe Kai-ah, meetingnya cukup lama ternyata” Luhan melepaskan mantelnya
Ia meminta seorang barista  untuk membuatkannya exspresso
“Gwencana Hyung” jawab Kai sambil menatap Luhan penuh harap
“Ini email yang di kirim Seulyeong” mengeluarkan secarik kertas untuk Kai

From: Seulyeong
Oppa mianhe, sangat susah untukku menjelaskan semua ini  ne
aku menyukai Kai-si. Otokhe ? aku tidak tahu kapan tepatnya aku
menyukai dia hanya saja, ketika aku putus dengan Zelo aku merasa
sangat marah dan memutuskan untuk balas dendam. Aku mengikuti
semua hal yang di lakukan Zelo. Hingga aku melihat Kai menari. Sejak
saat itu aku sering melihatnya, entah mengapa jantungku selalu berdegup
dengan kencangnya. Oppa apa kau tahu kenpa aku berpenampilan culun?
karena dia punya banyak fans ada baiknya aku tidak dekat-dekat
dengan berpenampilan culun. Aku masuk jurusan bisnis agar bisa
memperhatikannya dari jauh. Aku  mendekati Suho dan D.O oppa dengan
 menjadi pintar untuk  mencari tahu semua tentang Kai. Lalu namjachingu?
Aku berpacaran dengannya karena kehadiranmu dengan Seulong oppa
 -___- semua usahaku akan sia-sia jika kalian tau, apa lagi kau dekat dengan
 anggota EXO. Merasa terancam aku berpacaran dengan L oppa. Tapi
 tetap saja aku masih memikirkan Kai. Hanya saja takdir tidak mempertemukan
kami Kai-yah dia menyukai KRYSTAL adik Jessica!
Kurasa aku sudah menjelaskannya. Annyeong oppa 

Kai membaca email itu dengan exspresi terkejut, seulas senyum tersungging di wajahnya. Apa dia menyukaiku selama itu? Mungkin itu yang sedang ada di kepala Kai.
Luhan menikmati exspressonya tanpa melirik Kai. Ia membuka-buka berkas kerjanya sambari berkata
“Jadi apa yang akan kau lakukan?”
“Hem ? “
“Apa kau akan ke Belanda mengatakan kau menyukainya?”
“Ah,  tidak hyung. Gadis ini pintar sekali”
“Dia tidak begitu pintar dia bodoh karena tidak tahu bahwa orang di dekatnya menyukainya”
Kai berpaling dari kertas email itu menatap Luhan berharap mendapat lanjutnya
“L ? Kau ? dan aku menyukainya, tapi dia tidak tahu. Babo” tersungging senyum di wajahnya
“Hyung kau menyukainya ?”
“Ne, jadi apa langkahmu ?”
“Permainan belum berakhir. Hyung apa kau mau membantuku ?” senyum jail terpasang di wajahnya
***
10 tahun sudah mereka terpisah, Kai sudah memiliki sekolah tari sedangkan Seulyeong menjadi fotografer terkenal.
Tampak dua namja berbincang-bincang ringan di Mango café
“Seulyeong akan ke Korea. Jadi bagaimana ?”
“Aku tidak ingin rencanaku gagal hyung kita tetap jalankan plan A”
“Arraseo”
***
Seorang yeoja sedang mengamati hasil karyanya. Tidak lama seorang namja datang mempringatkannya acara akan segera di mulai.
Beberapa menit kemudian yeoja itu memberikan sedikit sambutan dan acara pun di mulai. Banyak pengunjung yang menikmati pameran itu. Dering ponselnya cukup keras hingga buat orang-orang menatapnya.
“Ya,  oppa aku sedang sibuk sekarang” ujarnya pelan
“…….”
“Mwo ?”
“……”
“Aih jinjja”
“…..”
“Arra, arra. Jam 10 oke”
Yeoja itu kini mendatangi tamunya dengan sesekali bercakap-cakap dan bersandi gurau.

***
10 pm KST
“Ah seharusnya aku bawa kameraku”
Dari kejauhan seorang yeoja sedang menikmati pemandangan malam kota Seoul di balkon restoran Jepang.  Gelagatnya di perhatikan dengan sangat jelas. Namja itu memakai tuxedo hitam dengan rambut yang di kelmis. Tersungging senyuman di wajahnya.
“Apa yang kau lakukan disini?” sapa namja itu
“Astaga” yeoja itu hampir jatuh
“Kai-si?” lanjut yeoja itu
“10 tahun lamanya tidak bertamu, kau memanggilku dengan sopannya?” namja itu tertawa
“Ah, mian” wajahnya memerah
Namja  itu membungkuk dan mengeluarkan kotak kecil dalam sakunya. Sebuah cincin terlihat di dalam kotak itu.
“Seulyeong-ah, apa kau mau menikah denganku ?”
Suaranya membuat yeoja itu terdiam beberapa detik, hingga dia menganggukkan kepalanya dengan sangat pelannya. Cincin itu dipasangkan di jari manisnya. Kai memeluknya sambil tersenyum kerinduannya sekarang sudah terbayar.
Because first love is beautiful, a first love is a flower
Blooming widely when spring comes – dazzling like a flower
Seeing as a first love is painful, a first love is like a fever
Because after you are mindlessly sick, you become an adult
END




2 comments:

  1. ni ff masih ada aje di blog km xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah masim dums :3 viewer terbanyak pada liat post ff ini sama sunbae. Sunbae sudah 10.000 viewer
      Makasih yah un :3

      Delete

Powered by Blogger.