FF First Love Like a Flower Chapter 3

Chapter 3



Yeoja dengan paras cantik sedang berdiri di depan jendela ruang kerjanya, sambil menatap taman luas berbentuk labirin kecil di belakang rumahnya.
Ia memiliki badan ideal dengan warna kulit berwarna kecoklatan, rambutnya lurus panjang terurai. Ia menggunakan rok selutut dengan atasan hem putih dan high hlees 15  cm.
Tiba-tiba seorang namja bertubuh tegap dengan setelan jas rapinya menghampiri yeoja itu. “dimana Kai?” Tanya namja itu dengan merapikan setelan jasnya. “Kai masih tertidur di kamarnya” jawab yeoja itu  merapikan dasi namja yang ada di depannya. “Gomawo dedungseng. Kau harus segera membangunkannya, aku akan menunggumu di bawah” ujar namja itu sambil berlalu pergi meninggalkan yeodongsengnya. 

Ia memasuki kamar yang luas dengan dekorasi ruangan semua berwana biru mudah dan lambang Chelsea fc dimana-mana, ia membuka tirai jendela kamar agar sinar matahari dapat membangunkan Kai. Ia juga memainkan sepatunya dengan bising.
Suara sepatu high heels yeoja itu berhasil membuat Kai terbangun dari tidur lelapnya, dan sinar matahari yang masuk kedalam kamarnya. Kai menarik selimutnya untuk membalut tubuhnya, seolah tidak ingin terpisah dengan tempat tidurnya. Yeoja yang melihat aksi Kai itu pun menarik kasar selimut Kai. 


“Ya, Noona apa yang kau lakukan” teriak Kai pada noonanya itu.
“Ya!!! Kai ! Yunho oppa sudah menunggumu di bawah cepatlah mandi, atau kusita mobilmu !!” kali ini dengan wajah garang terlihat jelas pada Yeoja itu.
“Lagi pula mobilku sedang di bengkel !” ucap Kai lantang, namun yeoja itu tidak mendengarkan alasan Kai dan pergi meninggalkan Kai  sendirian di kamar. “Ah… sejak appa dan eomma tidak ada di rumah ini mereka berdua jadi sok berkuasa!” grutu Kai sambil berjalan malas menuju kamar mandi.
***
Rumah besar ini hanya di tinggali 3 saudara kandung. Anak pertama yang paling tua adalah Kim Yunho, anak kedua dengan paras cantik namun mematikan Kim Yuri, anak terakhir yang paling pemberontak Kai Kim. Keluarga Kim  adalah salah satu keluarga pemilik perusahaan terbesar di Korea. Perusahaan mereka adalah perusahan turun menurun.
Sekarang sudah generasi ke 3 yang di pimpin oleh appa mereka. Walaupun keluarganya berkecukupan, tapi hidup mereka sangat kesepian. Appa mereka sering keluar negri untuk urusan pekerjaan tipe orang yang pekerja keras bahkan beliau jarang sekali pulang kerumah. Sedangkan eomma mereka berada di Amerika, dan beliau adalah koreografer Broadway yang terkenal.
Appa dan eomma mereka bercerai saat eommanya melahirkan Kai di Amerika, saat itu eommanya memutuskan untuk tidak menari lagi dan mejadi koreografer.
Dan dari kecil Kai di jauhkan dari eommanya karena takut pengaruh eommanya Kai tidak akan meneruskan perusahaan appanya walaupun sebenarnya perusahaan kini di ambil oleh kakak tertua yaitu Yunho. 

Kai sangat menyukai dance, namun appanya menentang hal itu. Jiwa dance ada di setiap anak eomma mereka. Hyungnya Yunho adalah dancing machine saat dia duduk di bangku SMA. Yunho pernah mendapat juara street dance namun setelah kuliah Yunho tidak lagi menari. Noonanya Yuri juga seorang dencer saat di bangku SMA, ketika kau melihat yeoja ini menari mata anda seakan tidak akan berkedip melihat kecantikannya.
***
“Annyeong Yunho-hyung, annyeong Yuri-noona” sapa Kai ramah kepada dua kakaknya yang ada di  ruang makan. “cepatlah sarapan lalu  berangkatlah ke kampus” ujar Yunho tegas. “Ne, hyung”.
Ini lah kebiasaan pagi keluarga Kim sarapan bersama dalam satu meja makan. Memang terlihat harmonis tapi sebenarnya tidak begitu, hanya ada kesunyian yang menyeliputi mereka. Keluarga itu tidak lagi sebahagia dulu. Sekarang mereka sibuk dengan urusan bisnis masing, hanya Kai yang selalu menampakan keceriaanya. 

“Hyung bagaimana keadaan perusahaan?” Tanya Kai memecah kesunyian di meja makan itu. “Kai selesaikan duluh makanmu, jangan berbicara saat makan” tegur Yuri halus kepada Kai.
Yunho telah menyelesaikan sarapan paginya, dia bergegas berdiri dan melangkah pergi meninggalkan dua dongsengnya. “Noona, hari ini aku bareng ya” dengan eye milik Kai noonanya tidak dapat mengelak. “Ne, cepat siap-siap”ujar Yuri sambil meninggalkan Kai sendirian.
***
Kai bukan orang yang pintar seperti kedua kakaknya. Dia memiliki keahlian yang rata-rata. Nilainya tidak ada yang bagus dan tidak ada yang jelek, tapi jika soal Dance Kai sangat pintar.
“Kai apa kau sudah mengalami peningkatan ?” ujar Yuri sambil terus menatap jalanan yang ada di depannya. “Noona, aku turun di sini saja” jawab Kai menyimpang dari pertanyaan Noonanya.
Yeoja itu mengarahkan mobilnya perlahan ke samping kiri jalan untuk menurunkaan Kai. “Gomawo noona” ujar Kai tersenyum ramah. Mobil noonanya kini telah melaju kencang meninggalkan Kai bersama puluhan mobil yang ada.

“Kai, …” Sapa namja bertubuh tinggi berambut hitam ke abu-abuan berwajah cantik. “Uh,  Zelo apa kabar” sapa Kai pada juniornya itu. “Nanti selesai jam kuliahmu, ayo latihan dance di ruang art” ujar Zelo gontai sambil berlalu pergi. 

Kai yang melihat Zelo tiba-tiba pergi hanya menggeleng-gelengkan kepala. Kai dan Zelo berbeda sekitar 2 tahunan tapi Zelo tidak pernah memanggil Kai dangan sebutan Hyung, dia juga menggunankan bahasa informal pada seniornya ini.
 Suara nyaring Hp  Kai berbunyi, namja itu mengangkat telponnya sambil berjalan menuju taman dengan kursi yang telah di penuhi oleh sahabat-sahabatnya itu. 

***
Kai memiliki 5 sahabat yang dapat memberi dia kasih sayang layaknya saudara yang tidak dia dapatkan dari hyung dan noonanya di rumah. “Bagaimana kabar Yuri-Noona?” Tanya Sehun pada Kai. “Ckckckck, aigo Sehun-ah apa kau akan mengejar Yuri-Noona ?” ujar Baekhyun menggoda Sehun. “Ani, aku suka dengan temannya yang bernama Seohyun” ucap Sehun dengan mata bersinar. Semua orang yang melihat itu hanya dapat mengelengkan kepala mereka.
Oh Sehun adalah anak CEO dari pengusaha mobil BMW yang ada di Korea. Dia adalah anak satu-satunya di keluarga Oh. Sehun sangat pintar dalam bahasa Inggris, dia juga sama dengan Kai masuk ke dalam Seoul International University dengan bantuan appanya atau biasa di bilang jalur Mandiri. 

Do Kyungso atau biasa dipanggil D.O ini memiliki bakat memasak. Kedua orang tuanya membuka restoran sederhana dan sering sekali di padati pengunjung. Awalnya D.O ingin masuk di jurusan tata boga namun di tentang oleh kedua orang tuanya, karena sayang kepintaran D.O di abaikan. D.O masuk di Universitas ini dengan program prestasi.
Park Chanyeol, namja putih dengan tinggi badan 184 cm ini adalah anak kedua dari seorang dokter terkenal di RS. Seoul. Chanyeol masuk di kampus ini melalui test. Awalnya dia hanya ingin mencoba-coba dan lebih memfokuskan belajar untuk jurusan Kedokteran. Namun dia tidak lolos dan akhirnya masuk di jurusan bisnis.

Byun Baekhyun, namja imut dengan memiliki banyak aegyo. Dia memiliki kakak laki-laki yang sekarang sudah menjadi seorang Jaksa. Appanya adalah seorang pengacara terkenal yang sering memenangkan kasus. Sama halnya dengan Chanyeol, Baekhyun masuk di Universitas ini dengan jalur test. Dia test bersama dengan Chanyeol. Baekhyun mengambil bisnis karena dia tidak ingin menjadi seperti hyung dan appanya, hingga dia belajar mati-matian agar masuk di sini.
Yang terakhir dan yang paling pintar, Kim Jeon Myun. Suho, nama itu diberikan padanya karena dia addalah sosok guardian bagi mereka. Suho selalu membantu mereka jika mereka sedang susah. Suho tinggal serba kecukupan, itu lah sebabnya dia selalu belajar. Hingga mendapatkan beasiswa.
“Aku tidak melihat Suho-hyung di sini ?” tanya Chanyeol pada D.O
“Suho hyung sakit, karena harus kerja part time” semua yang mendengar pernyataan D.O menjadi sedih.
“Kai, ayo sudah jam 9, lebih baik kita masuk” ujar Sehun. “Hyung kami duluan ya annyeong” sapa Sehun dan Kai bersamaan.
Mereka semua bersahabat dari SD, kecuali Suho yang baru bergabung di bangku SMP. Dari SD mereka sudah sekolah di Seoul International School. Mereka ber-enam terkenal di kalangan namja dan sering mendapat sebutan EXO aku juga tidak tau artinya apa.

“Oppa, cepatlah bangun ini sudah siang” ujar Seulyeong sambil menggedor pintu kamar oppanya. Seulong yang merasa tidurnya telah diganggu akhirnya memutuskan keluar dari kamarnya.
 “Ada apa sih pagi-pagi sudah ribut” masih dengan setengah mengantuk Seulong menghampiri Seulyeong sambil mengusap matanya. “Ini sudah siang oppa. Cepat mandi aku akan buatkan sarapan” Mendengar kata sarapan Seulong segera menuju kamar mandi sedangkan Seulyeong menuju dapur untuk membuatkan sarapan. 

Setelah selesai mandi Seulong membantu Seulyeong memasak di dapur, “Kau  akan memasak apa ?” ujar Seulong sambil memakan kimchi yang tersedia di dapur. “Oppa kimchinya jangan di habiskan. Aku akan memasak nasi goreng kimchi” kimchi itu kini di ambil oleh Seulyeong untuk bahan memasaknya.
***
Setelah selesai memasak kedua adik kakak itu kini makan bersama di meja makan.
“Kau tidak ke kampus ?”
“Sebentar lagi aku berangkat. Memangnya kenapa?” Tanya Seulyeong.
“Ah, gwencana. Ngomong-ngomong dimana mobilmu?” Tanya seulong sambil terus melahab makanannya.
“Aku tidak punya mobil?” jawab Seulyeong santai.
“Mwo ?????????” mata Seulong seolah terbuka lebar mendengar jawaban dari yeodongsengnya itu seedankan yeodongsengnya hanya menatapnya kosong.
 “Oppa, kau yang cuci piring ya. Aku akan segera  ganti baju lalu berangkat kuliah”Seulyeong berdiri lalu berjalan menuju westtafel untuk menaru piringnya dan berjalan pergi menuju kamarnya.

Seulong sedang menatap layar tv flat miliknya, dengan perasaan bosan, berkali-kali dia mengganti channel tvnya. Seketika itu Seulyeong keluar dari kamarnya dan merapikan bajunya. Seulong berbalik berniat mengantarkan yeoja itu ke kampus namun ia tertegun.
“MWO!!! IGEMOYA!!!!!” teriak Seulong lantang membuat Seulyeong memundurkan badannya agar telingganya tidak sakit mendengar oppanya itu.
“Aish.. apa-apaan sih oppa” jawab Seulyeong sambil mengusap telingga kanannya.
“YAAAA!! Igemoya ? apaan ini kenapa penampilanmu seperti ini HA!” ujar Seulong dengan ekspresi tidak percaya.

Penampilan Seulyeong memang berbeda. Yeoja itu memakai rok 10 cm di bawah lutut berwarna merah polkadot, dengan atasan kaos panjang bergaris-garis berwarna hijau. Di tambah lagi ia memakai kaca mata bulat besar milik Herry Potter, dan rambutnya di kepang menjadi dua. Dari semua penampilan itu yang bagus hanya high hless dengan tinggi 5cm berwarna cream.
“Oh God!  Sebenarnya apa yang terjadi dengan mu hingga berpenampilan seperti ini” masih dengan nada tidak percaya Seulong pun mengucek matanya dan berharap bahwa semua ini mimpi.
“Apa kau ingi aku untuk mencubitmu ?” dengan ekspresi jail Seulyeong mencubit lengan Seulong.
“Appo” ujar Seulong manja pada yeodongsengnya sambil mengelus tangan kirinya.
“Oppa aku berangkat dulu, Anyeong” cup Seulyeong mengkecup pipi oppanya yang masih mengelus tangannya. 

Setelah kepergian Seulyeong, namja putih itu kini magambil Hpnya dan menekan sebuah nomer. Masi terdengar nada tunggu hingga terdengar suara seorang namja.
“Ya. Luhan kapan kau akan ke Korea, ha? kau tahu di sini sangat kacau. Cepatlah ke Korea!. Ah sepertinya kita butuh plan B” belum sempat namja yang di seberang berbicara, telepon itu kini telah di putus oleh Seulong. Kejutan menantimu Shin Seul Yeong ujar Seulong dalam hati sambil menyungihkan senyumannya
“Hyung..” ucap Sehun sambil menarik lengan Kai yang sedang memasukan bukunya di dalam tas. “Nde Sehun-ah? Ada apa ?” Jawab Kai. “Temani aku ke perpustakan ya, setelah itu baru kita pergi ke ruang art, jebal..” ujar Sehun dengan Aegyo mautnya. Kai hanya mengangguk tanda setuju.
Bagi seseorang seperti Sehun dan Kai memasuki perpustakaan  itu seperti memasuki hutan. Tentu saja mereka sama-sama tidak suka membaca buku. Di tambah lagi mereka berdua sanagt populer di kalangan yeoja. 

“Sehun-ah apa yang mau kau lakukan di sini ?”
“Nilai ku ada yang C jadi aku harus mengulang lagi”
“sudah minta bantuan Suho-hyung atau D.O-hyung saja”
“Mauku juga gitu hyung. Ah, hyung lihat deh yeoja itu aneh banget.hahaha”
“Ya, apa yang kau tertawakan? Yeoja dengan kacamata seperti herry potter itu, penampilannya memang buruk. Tapi coba lihat kalau dia penampilannya kayak Yuri-noona pasti dia juga cantik”.
“Ah, masa. Ya udah ayo keluar hyung, tatapan mereka menakutkan”.
Kedua namja itu sudah merasa risih dengan lirikan mata para yeoja dan namja yang ada di perpustakaan. Mereka memutuskan untuk keluar, dan menuju ke ruang art.
Shin Seulyeong menatap buku yang di bacanya, buku dengan tebal 800 halaman dapat di bacanya hanya kurun waktu 1 jam saja. Seulyeong memang suka membaca. Karena tidak memiliki teman dia hanya menghabiskan waktunya di perpustakan, apa lagi kampus ini memiliki perpustakaan yang super lengkap.
“Unnie,” tiba-tiba seeorang yeoja dengan rambut hitam panjang sebahu duduk di depan Seulyeong namun ia tidak menanggapi yeoja itu
“Unnie, Unnie, Unnie” ujarnya manja dengan sedikit aegyo. Yeoja it uterus berusaha menarik perhatian Seulyeong.
“Unnie,……………UNNIE” semua orang menatap yeoja itu sinis karena suaranya yang sangat keras menggangu semua orang. Seulyeong putus asa, ia meletakan bukunya menatap yeoja yang di depannya dingin.
“Aku bukan kakakmu, jadi jangan pangil aku Unnie!” ujar Seulyeong dingin
Yeoja di depannya hanya tersenyum manis pada Seulyeong.
“Kim Yoo Jung imida” senyum yeoja itu mengembang, terlihat manis sekali sambil mengulurkan tangannya.
“Cih, apa itu penting! Jangan ganggu aku!” Seulyeong berdiri dan melaju pergi meninggalkan yeoja itu sendirian.
“Unnie, mianhe aku tidak bermaksud” senyum yeoja itu memudar matanya pun mulai berkaca-kaca.
“Kita latihannya sampai sini saja” ujar Kai pada anggota lain.
“Tapi Kai, sebentar lagi ada lomba” ujar Zelo
“YA! Kau harus memanggilnya Hyung!” ujar Sehun sambil menjitak kepala Zelo.
“Appo…” ujar Zelo sambil mengusap kepalanya
“Zelo-si ada yeoja yang mencari mu”. Ujar Lay
“Teman-teman kenalkan ini yeoja chinguku Kim Yoo Jung”
“Kim Yoo Jung imida” Yoojung membungkukkan badannya sambil tersenyum manis kepada semua member The Moob.

“Aku akan memperkenalkanmu satu persatu personil member The Moob”
“Yang hitam itu adalah Kai-hyung ketua The Moob. Yang berdiri di sebelah kanannya Lay-hyung asal dari China dia itu composer dan koreografernya The Moob, di sebelah kirinya Kai-hyung Sehun-ah dia member play boy”
“Ya, aku tidak play boy!” ujar Sehun marah
“Iya kau tidak play boy, tapi namja dengan banyak aegyoo. Nah yang bermata sipit itu Jongup-hyung. Itu member The Moob sebenarnya masi banyak tapi mereka masi harus kuliah” lanjut Zelo
“Apa yeojachingumu kuliah disini?” Tanya Jongup
“Dia akan jadi Junior kita”.
“Oh…” ujar mereka barengan
“Kai-hyung kita harus pergi, bukankah kita sudah berjanji untuk menjenguk Suho-hyung”
“Ah, iya aku lupa, kajja”
Kai dan Sehun berpamitan pada anggota The Moob dan Yoojung lalu mereka pergi meninggallkan ruang art.
Sekarang sudah pukul 05.00pm kampus sudah mulai terlihat sepi. Seulyeong baru saja keluar dari ruangan mata kuliahnya. Rasa pegal sudah mulai terasa, ia pun memilih untuk pulang dan beristirahat.
Namun sebelum Seulyeong pulang dia memilih untuk makan di kedai ramen sederhana. Seulyeong menyantap makanannya dengan sangat lahab. Semua pegal yang di rasanya seolah terangkat.
Setelah selesai makan Seulyeong membayar ramennya dan berjalan pulang. “Ah bulan depan sudah musim gugur” ujar Seulyeong dalam hati. Ia telah sampai di halte dia menunggu bisnya datang, sambil menunggu dia melepaskan kacamatanya dan kuncrit rambutnya. Lalu menyisirnya pelan.
Bis telah datang Seulyeong pun masuk memilih duduk sebelah kiri nomer 2 dari belakang. Tak lama Segrombol namja datang dan duduk di samping Seulyeong.
Kai dan Sehun menghampiri Baeeknyeol yang baru saja keluar dari ruangan.
“Baekhyun-hyung, dimana D.O hyung ?” tanya Sehun.
“Molaso, mungkin di perpus.”
“Itu D.O” ujar Chanyeol
“Bagaimana? Jadi tidak kita menjengguk Suho-hyung?” Tanya Kai
“Tentu saja jadi” jawab Baekhyun enteng,
“Tapi hari ini aku nggak bawa mobil jawab Kai”
“Nado” jawab Sehun dan Chanyeol serempak
Tidak ada pilihan lain mereka pun memutuskan untuk naik bis. Namu sebelum mereka berangkat mereka mampir di kedai untuk makan terlebih dulu dan ke supermarket membeli beberapa buah untuk Suho. 

Bis sudah melaju saat mereka sampai di halte,  mereka berlari untuk mengejar bis tersebut hingga bis terpaksa berhenti. Mereka semua bercanda riang bersama. Bis yang semula hening menjadi ramai karena 5 namja itu.

Kai menatap seorang yeoja dari bawah kaki hingga ujung kepala. “Rasanya aku pernah melihat yeoja itu.” Ujar Kai pelan. Kai melihat sekilas teman-temannya yang sibuk bercanda. Awalnya Kai ingin menanyakan tentang  yeoja itu, tapi ia mengurunkan niatnya.
Kai menatap Yeoja itu, sesekali dia tersenyum  melihat yeoja itu tertidur dan terbangun berulang-ulang.
TBC

No comments:

Powered by Blogger.