FF FIRST LOVE LIKE A FLOWER CHAPTER 4

 FIRST LOVE LIKE A FLOWER



Maaf yah telat ngepost hehehe :D admin repot akhir akhir ini sama tugas sekolah bentar lagi juga mau UTS pula HUFFTTTTTTTT..!! Oke langsung aja masuk ke cerita yah nggak usah dengerin curhatan nggak penting :D


Chapter 4
Luhan berjalan mengelilingi sungai Han sambil membawa Bubble Teanya, sesekali ia menyruputnya. Sudah lama sekali Luhan tidak ke Korea terakhir yang dia ingat dia masih di bangku SMA saat di Korea.
“Ah, bagaimana kabar Seulyeong dan Seulong-hyung ya” ujar Luhan, ia segera mengambil ponselnya yang berada di kantong  jaket. Ia menekan beberapa nomer dan menunggu seorang mengangkat teleponenya.
“Yoboseyo”
……
“Nde Hyung aku sudah di Korea,”
……
“Aku ke Kampus Seulyeong dulu hyung baru ke rumah”
 ***
Semua orang menatap Luhan, namja itu memang berbeda ia memiliki tinggi yang sedang dengan wajah yang sangat cantik di tambah lagi fashion dia layaknya seorang idol membuat yeoja yang melihatnya langsung jatuh cinta hanya pandangan pertama.

Luhan agak kesusahan mencari Seulyeong, ia pun mulai merasa risih dengan pandangan orang-orang padanya. “Cih, apa di sini tidak ada namja yang tampan kenapa mereka melihatku seperti itu?” grutu Luhan
Luhan tetap berjalan tanpa arah hingga akhirnya ia menemukan seorang yeoja sedang di bulying oleh sekelompok yeoja yang modis. Dalam hati Luhan hanya tersenyum dan berniat meninggalkan yeoja itu.
Kaca mata yeoja itu terjatuh rambutnya berantakan, sedetik itu Luhan tahu bahwa yeoja yang di bulying adalah Seulyeong, Luhan berjalan mendekati sekelompok yeoja itu dengan perasaan marah. “Lepaskan” ujar Luhan kasar kepada sekelompok yeoja yang akan menampar Seulyeong.

“Kai memang mobilmu di bengkel sampai kapan?” Tanya Suho, membuyarkan lamunana Kai tentang yeoja yang ia temui kemarin di Bis. “Ah, akhir bulan ini sudah kembali kok” jawab Kai.
Kai merasa sangat malas untuk ke Kampus pikirannya masi tentang yeoja itu. Ia mencoba mengingat ingat dimana ia  pernah bertemu dengan yeoja itu, tapi otaknya tetap tiddak mau mejawab.
“Oppa” seorang yeoja menghampiri Kai, “Nde?” jawab Kai singkat sambil menatap yeoja di depannya heran. “Eh, ini untuk oppa aku membuatnya sendiri” yeoja itu memberikan sekotak cake coklat pada Kai.
Bruk..
“Sudah aku peringatkan padamu gak usah sok pede.!!! Kau itu sudah jelek !! jangan gunakan kepintaranmu untuk mendekati Suho-oppa!!!!” sekelompak yeoja sedang membulying seorang yeoja yang berpenampilan buruk.
Kai memperhatikan yeoja itu dengan teliti di mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. “yeoja itu, ah…” sedikit ingatan tentang yeoja yang di temui Kai dan sehun di perpustakan, dan saat dia berada di bis. Ia mengembalikan cake coklat itu dan berlalu menghampir sekelompok yeoja itu.
“Lepaskan” suara lantang namja itu membuat segerombol yeoja tertegun begitu pula dengan Kai, ia membantu Seulyeong berdiri sedangkan namja itu sedang memaki-maki wanita itu.
“Ah, kamsahamida” ujar yeoja itu pada Kai, “Ne, gwenchana?” tanya Kai. “Nde gwencana, Luhan oppa apa yang kau lakukan di sini?” ujar yeoja itu membuat Kai langsung menoleh pada namja tadi. Kai begitu kaget melihat namja itu adalah Luhan. “Luhan-hyung.” “Kai-si bagaimana kabarmu?”
Beberapa menit kemudian mereka saling bercengkrama, Seulyeong yang merasa kikuk akhirnya memutuskan untuk pulang “Oppa aku pulang dulu” ujar Seulyeong membuat kedua namja itu menoleh kepadanya. “Biar aku antar, Kai-yah aku pulang dulu” pamit Luhan pada Kai.
***
Masi dengan perasaan yang aneh Kai tetap melangkahkan kakinya menuju taman seperti biasa. Disana dia dapat melihat sahabat-sahabatnya yang sedang tertawa bersama.
“Ya. Kai !!” sapa Sehun pada Kai. Tapi Kai hanya tersenyum kecut kepada teman-temannya.
“Gwencana?” Tanya Chanyeol. “Gwencana hyung” jawab Kai datar.
“Ada apa Kai ?” kali ini Suho yang angkat bicara.
Kai menghela nafas berat lalu berbicara pada sahabatnya “Aku bertemu Luhan-hyung”.
“Mwo?????” sontak semua kaget mendengar pernyataan Kai.
***
Semua mahasiswa berhamburan keluar melihat papan pengumuman. Kai dkk pun juga ikut keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi. Di papan pengumuman terrtuliskan.
Aniversary Seoul University, mengadakan pesta dansa yang mengharuskan mahasiwanya untuk datang bersama pasangan. Pasangan itu boleh kekasih atau sahabat.
Sontak Kai dkk pun melongo melihat pengumuman itu. “Kai-yah kau datang dengan sapa ?” Tanya Sehun pada Kai. “Aku dengan D.O hyung. Bukankah kau datang dengan Suho hyung??”. “Kau dengan Suho saja aku dengan Chanyeol” ujar Baekhyun. “Baiklah” jawab Sehun

Seulong segera menghampiri Luhan, tanpa menghiraukan Seulyeong yang ada di sebelah Luhan. Seulyeong yang merasa tidak penting pun melangkahkan kakinya menuju kamar.
“Otoke ? apa rencanamu?” ujar Seulong. “Aku akan mengadakan pesta, dan saat itu Seulyeong kita yang cantik ini akan membuka topengnya” jawab Luhan sambil melirik Seulyeong yang sedang asik mengamati layar leptopnya.
“Baiklah aku percaya padamu. Tapi kita punya satu masalah lagi”
“Masalah apa ?”
“Appa, dan nenek sihir itu akan datang ke Korea”
“Mwoo?”
“Ssttt jangan sampai Seulyeong tau!”
Luhan menghampiri Seulyeong yang ada di meja makan sambil memberinya undangan.
“Datanglah dengan namja-chingumu” ujar Luhan dengan ekspresi di paksa cuek.
“Ehm, apa ini ?”. jawab Seulyeong polos.
Getaran ponsel Seulyeong membuat Luhan yang berada di sampingnnya terkejut.
“Yobeseyo, oppa.” Sapa Seulyeong ramah
“Namja-chingumu ?”  Tanya Luhan antusias.
“Nde oppa, aku segera kesana”. Seulyeong mengakhiri teleponnya dan melangkah pergi ke kamarnya
Di balik itu semua Seulong menatap mereka dengan senyuman. Sepertinya Luhan lebih cocok jadi oppa Seulyeog dari pada aku. Ujar Seulong dalam hatinya.

“Oppa, sudah lama menunggu?” sapa Seulyeong saat melihat L yang sedari tadi menunggunya di Starbucks
L hanya tersenyum manis menatap Seulyeong lalu berbicara halus “Ani aku baru saja datang”. Hari ini dia sudah membulatkan tekat untuk menembak Seulyeong. Dia sudah tidak bisa lagi menahan rasa yang ada di hatinnya. Jantung L pun bedegup sangat kencang saat melihat Seulyeong yang sudah ada di depannya.
“Oppa, apa kau mau jadi namja-chinguku?” ujar Seulyeong dengan menatap mata L lekat-lekat
Seketika itu L kaget setengah mati mendengarkan apa yang di ucapkan Seulyeong. What? Seulyeong nembak aku.
“Oppa jawab aku” Seulyeong menguncang-guncang lengan L
“Eh, bukankah harusnya aku yang mengatakan hal itu” jawab L dengan tampang polos. Seulyeong hanya tersenyum  sambil berkata “Aku sudah menunggu oppa terlalu lama”.

Pesta yang di tunggu itu sudah akan mulai Luhan dan Seulong sedikit gelisah takut jika rencana mereka akan gagal. Kedua namja itu terlihat gagah dengan setelan toxido warna hitam. Pesta itu kini telah di padati undangan tapi Luhan dan Seulong tidak melihat batang hidung Seulyoung. Pesta telah di mulai.
Luhan dan Seulong saling bertatapan mereka sangat gelisah, karena Seulyeong tak kunjung datang. Krekkk….. suara pintu terbuka. Terdapat sepasangan yeoja dan namja yang menarik perhatian semua undangan yang datang. Namja itu  terlihat tampan dengan toxido warna putih dan yoeja itu memakai gaun suite warna merah selutut dengan rambut di gelung.
Dengan antusias Seulong langsung membuka pesta ulang tahun Universitas Seoul. Seorang MC mengatakan bahwa Seulong adalah investor tertinggi dalam Universitas Seoul, dan ia lah yang membuat pesta ini berlangsung. Semua tepuk tangan dengan apa yang di katakana MC barusan.
Seulong mengambil mic MC, membuat semua undang syok dengan apa yang di lakukan Seulong hanya Luhan dan Seulyeong yang tidak kaget.
“Selamat malam semuanya. Apa anda menikmati pesta kami? Sebenarnya tujuan saya mengadakan  pesta ini untuk mengenalkan kalian dengan yeodongsengku tersayang. Mungkin kalian sudah mengenal mereka jika kalian sudah sekolah dari School International Seoul, Christine Schlager” ujar Seulong
Semua mata menatap Seulyeong, mau tak mau Seulyeong tersenyum.
“Namun dia juga punya nama lain yaitu Shin Seulyeong”
“Mwooo??????” semua undangan menatap Seulyeong  tak percaya. Bagaimana bisa seorang kutu buku ternyata adalah angsa yang sangat cantik.

Kai menatap Seulyeong heran, seolah dia pernah bertemu denga yeoja itu. Dia tetap menatap yeoja itu hingga sebuah kenangan tentang ia yang duduk di kursi sungai Han dengan seorang yoeja yang tertidur. Suara Seulong membuyarkan lamunan Kai.
“Selamat malam semuanya. Apa anda menikmati pesta kami? Sebenarnya tujuan saya mengadakan pesta ini untuk mengenalkan kalian dengan yeodongsengku tersayang. Mungkin kalian sudah mengenal mereka jika kalian alumni dari School International Seoul, Christine Schlager” ujar Seulong
“Namun dia juga punya nama lain yaitu Shin Seulyeong”
“Mwooo?” Suho dan D.O pun melonggo dengan pernyataan itu.
“Memangnya dia itu sapa sih hyung ? aku nggak aku pernah lihat dia?” Tanya Baekhyun
“Ya jelas kamu nggak pernah lihat dia, dia itu kutu buku kerjaannya cuma di perpus” Jawab D.O
“Baekhyun-ah Dia itu bukannya mantanya” ucap Chanyeol, D.O yang merasa dekat dengan Kai dan mengetahui tetntag perasaan Kai langsung menginjak kaki Chanyeol.
“Ya! Appo, D.O” ujar Chanyeol merintih kesakitan.
“Chakaman, aku pernah melihat dia. Christine Schlager ah dia kan junior kita Di Seoul Inteternational School, tapi siapa namja di sampingnya?” ujar Baekhyun
“Mungkin namja-chingunya” jawab Suho enteng
“Molla” ujar Kai lalu meninggalkan sahabatnya itu. Semuanya pun mulai merasa aneh. Yang tau perasaan Kai hanya D.O saja.

Seulyeong segera menuju Seulong dan Luhan dengan tersenyum Seulyeong berkata “Oh, jadi ini yang kau rencanakan oppa ? Luhan oppa kenapa kau ikut-ikut juga dengan rencana aneh Seulong oppa?”
“Siapa namja yang kau bawa ?” Tanya Luhan mengahlikan pembicaraan, Seulong pun ikut menoleh ke arah namja itu.
“L-oppa? Oh dia namja-chingu ku” ujar Seulyeong santai membuat kedua namja di depannya terbengong.
“Aishh, kapan kalian jadian?” Tanya Luhan dengan antusisas
“Kemarin. Oppa duluan ya anyeong”
Seulyeong merundukan kepala dan berpamitan pulang, lalu menuju L yang sedari tadi kebingungan. Seulyeong tersenyum  ramah pada L lalu mereka keluar dari keramaian pesta.
Tanpa sadar sedari tadi Kai melihat mereka dengan perasaan miris.
“Baru hari ini aku melihatnya tersenyum seperti itu” ujar Suho
“Hyung apa kau mengenal  yeoja itu? Dia adalah yeoja yang selama ini aku cari?” Tanya Kai
Suho hanya mengangkat sebelah alisnya heran dengan pernyataan dongsengnya itu, sedangkan Kai melangkah pergi dari pesta. Apa Kai benar-benar jatuh cinta dengan yeoja itu? Ujar Suho dalam hati

3 hari kemudian.
Matahari sedang bersemangat pagi ini. Cuaca di Seoul benar-benar cerah dan indah, tapi tetap saja tidak bisa membuat suasana hati Kai ikut cerah. Dia masih memikirkan pesta itu dengan perasaan sedih. Suho yang melihat itu juga ikut bersedih.
“D.O-yah, apa kau tau tentang yeoja itu?” Tanya Suho dengan sesekali melihat Kai
“Nde hyung, aku prihatin dengan keadaan Kai sekarang”
“Kita kenalkan mereka saja?”
“ide bagus hyung”
D.O dan Suho memang sudah mengenal Seulyeong sejak yeoja itu menjadi mahasiswi di sini,  mereka dekat karena sering bertemu dan bertukar pendapat saat sedang di perpustakaan kampus. Walau Seulyeong junior mereka tapi Seulyeong mampu membantu mereka tentang tugas-tugas yang di beri oleh dosen mereka. Tak jarang juga Seulyeong mendapat pembullyan karena dekat dengan kedua namja itu.
“Seulyeong-ah” sapa D.O padanya
“Ah, D.O-sii ?” balas Seulyeong dengan senyuman manis.
“Seulyeog-ah aku dan Suho hyung akan ikut beberapa acara kampus, sedangkan dongseng kami sedang kesusahan. Mau kah kamu menjadi guru privatnya sementara” ujar D.O dambil menunjuka pupple eyesnya
Seulyeong hanya menghela nafas sambil beberapa kali memegang kepalanya yang tidak sakit sambil memikirkan apa yang di katakana D.O
“Baiklah, aku tunggu nanti siang di perpustakaan” jawab Seulyeong dengan senyum manisnya. D.O yang mendengar itu langsung bersorak gembira. Kai-ah aku akan membantu mendekatkanmu dengan Seulyeong ujar D.O dalam hati.

Sinar matahari mulai menampakan diri tepat di atas kepala kita. Terliahat tiga namja tampan sedang menuju perpustakaan kampus, salah satu namja itu seperti sedang tidak bersemangat sedangkan dua namja di sebelahnya mencoba menghibur.
“Mian, Kai-ah aku tidak bisa membantumu mengerjakan tugas. Aku dan Suho hyung ada beberapa urusan” Kai hanya tersenyum sebentar lalu kembali tidak bersemangat.
Ketiga namja itu kini telah sampai di perpus, Suho dan D.O celingak-celinguk mencari sesosok yeoja yang akan menjadi guru Kai. Kai melihat sesosok yeoja yang membuat hari-harinya suram, ya yeoja itu adalah Seulyeong. Sejak ia mengetahui Seulyeong telah memiliki kekasih seolah hatinya ikut remuk.
“Nah Kai, ini adalah teman yang aku ceritakan” Kai hanya terdiam membisu dengan pikiran yang ada di otaknya.
“Kai, Kai ?” Sontak Kai kaget dengan panggilan Suho.
“Kai ini Seulyeong, Seulyeong ini Kai, satu tingkat di atasmu” papar D.O jelas
“Hai Kai,  Shin Seulyeong imida” sapanya dengan senyum terbaik yang pernah di lihat Kai.
“Ah, annyeonghaseyo Kai Kim imida” sapa Kai dengan membungkuk 90 derajat.
Suho, D.O dan Seulyeong tertaawa melihat Kai.
Tak berlangsung lama Suho dan D.O berpamitan meninggalkan mereka berdua.
“Jadi?” tegur Seulyeong pelan membuat Kai terbangun dari lamunannya
“Ah, yang ini aku nggak ngert” ujar Kai sebelum Seulyeong sempat bertanya.
Mereka berdua menghabiskan waktu bersama di perpustakan kampus, dengan sesekali di selinggi candaan yang di lontarkan Kai hingga malam menjelang. Kai mengantar Seulyeong hingga di depan gerbang kampus. Seketika itu hati Kai berdegup dengan kencangnya melihat seorang namja melambaikan tangannya kepada Seulyeong.
“Oppa” sapa Seulyeong dengan senyuman manis, lalu ia berpamitan kepada Kai.
Kai yang melihat itu hanya dapat tersenyum tipis, dan berlalu kembali ke kampus untuk mengambil mobilnya.
Hari berganti hari sudah 1 bulan Seulyeong menjadi guru privat untuk Kai. Seedikit aneh memang Seulyeong termasuk Junior Kai tapi dapat menguasai mata kuliah Kai. Sedangkan Kai saja tidak mengerti mata kuliahnya.
Dengan sabar Seulyeong mengajari Kai hingga Kai paham. Setiap malam Kai selalu mengantar Seulyeong di depan gerbang kampus dan berikutnya giliran L yang mengantar Seulyeong sampai rumah. Awalnya Kai tidak memikirkan itu tapi saat melihat mereka hati Kai terasa terbakar.
***
“Kai bagamana kelanjutan hubunganmu dengannya?” Tanya Suho
“Semakin buruk, semakin aku melihatnya dengan namja itu semakin aku …” Kai tidak melanjutkan kata-katanya dan lebih meninggalkan teman-temannya yang sedang bermain game terbaru di tab mereka masing-masing.
Suho dan D.O merasa bersalah kepada Kai, tapi mereka juga tidak bisa melakukan apapun sekarang. Mereka hanya dapat berdoa agar Kai dapat mendapatkan apa yang Kai ingin kan.
Kai berjalan menuju perpustakaan, dia baru teringat bahwa Seulyeong tidak dapat mengajarinya karena akan pergi berkencan dengan namjachingunya. Kai mengambil ponsel di saku jaketnya lalu pergi dengan tujuan memata-matai Seulyeong.
***
Kai melihat Seulyeong sedang duduk di kursi taman sungai han, dia teringat pertama kali bertemu Seulyeong di sungai han. Tanpa Kai sadara dia menyunggingkan senyuman tipis kearah Seulyeong. Yang di perhatikan hanya cemas menunggu namja chingunya yang tak kunjung datang.
Dering ponsel Seulyeong mengagetkan Kai dan juga Seulyeong.
“Nde oppa? Odiso?”
“Nde”
“Ah Gwenchana”
Dari raut mukanya Kai dapat menyadari bahwa namjachingu Seulyeong membatalkan kencan mereka. Kai melangkah maju mendekati Seulyeong yang beresih mencoba untuk menghiburnya. Kai segera duduk sambil berkata
“Apa namjachingunya tidak datang?”
“Nde, sepertinya dia ada urusan yang sangat penting”
“Sayang sekali, mau kutemani jalan-jalan?”
“Apa tidak menganggumu ?”
“Ani, Gwencana”
Seulyeong pun menerima ajak Kai, lagi pula apa salahnya jalan-jalan dengan teman sendiri merekakan tidak sedang berkencan. Dari kejauhan banyak sekali pasangan yang iri dengan mereka tentu saja namja tampan bersama dengan yeoja yang cantik layaknya perfect couple.
Kai dan Seulyeong menikmati jalan-jalan merekaa di dekat sungai han, saat hendak pulang sepatu Seulyeong terjepit hingga membuat haknya terlepas. Kai yang menyadiri hal itu segera menyuruh Seulyeong untuk menunggu di taman. 10 menit sudah Seulyeong menungu, Kai datang membawa sepatu kets nike bewarna biru dan dengan cepatnya di menunduk memasangkan Seulyeong sepatu.
Hari sudah menjelang malam, mereka memutuskan untuk segera pulang. Kai mengantar Seulyeong hingga depannya rumahnya, untuk pertama kalinya Kai mendengar Seulyeong menyebut namanya.
“Kai-ah gamsahamida”
“Ah, nde Chonma”
Kai menunggu di depan gerbang hingga SSeulyeong memasuki rumahnya dan segera pulang dengan perasaan bahagia.

Seulyeong sedang berdiri mematung di depan pintu dengan senyuman dingin yang mencekram. Dia melihat seseorang yang paling di bencinya.
“Ttal kau sudah pulang?” ujar Appa Seulyeong dari kejauhan
Seulyeong tidak menjawab dan hanya tersenyum kecut. Tiba-tiba Jessica datang dan memeluk Seulyong.
“Bagaimana kabarmu ? aku sangat mertindukanmu?” ujar Jessica membuat Seulyong pucat
“Nde ahjuma,” ujar Seulyeong dingin


*chapter 5*

No comments:

Powered by Blogger.