FF One Shot "Sunbae"
"Sunbae"
Hello Welcome Back to My Blog :D oke kali ini ada temen aku yang mau nitip FFnya cerita bagus banget :D oke nggak usah basa baci langsung cek ke TKP
Cast :
Aku :readers
Luhan EXO
Suzy Miss A
Aku hanya bisa melihatnya dari jauh, melihatnya bercanda dengan teman-temannya atau menikmati kesendiriannya dengan buku-buku yang ada di perpustakaan. Dia adalah namja yang membuat hari-hari di sekolahku menjadi lebih baik, dan bersemangat ke sekolah meski ada pelajaran yang aku benci atau ulangan di hari itu.
Mungkin aku bukan seorang yeoja dengan kepintaran yang sama dengan dirinya, sehingga aku selalu menghabiskan waktu untuk belajar agar dapat sederajat dengan dia. Walau terasa sulit tapi aku senang melakukannya.
***
Tahun ajaran baru dimulai, seperrti biasa dia pasti akan menempati posisi 5 besar sedangkan aku hanya dapat masuk 10 besar saja. “Apa yang salah dengan ku ? aku sudah belajar dengan sangat keras. Kenapa aku tidak bisa masuk 5 besar!!” aku berteriak di atap sekolah dengan sahabatku yang hanya tertawa melihatku seperti ini.
“Kenapa kau belajar mati-matian? Kurasa orang tua mu tidak memaksa dirimu?” ujar sahabatku dengan enteng. “Aku hanya ingin membuat mereka bangga”.
“Cih” jawabnya dengan memalingkan mukanya dari ku.
Kriiiiinggg……
“Bel sudah berbunyi, ayo segera ke kantin lalu kembali ke kelas” ucapku sambil menarik lengannya
“Ya!! Aku bisa jatuh apa yang kau lakukan” teriaknya marah-marah
Aku berlari dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan 1 roti , karena baru teringat aku membawa bekal. Setelah berebut makanan aku meninggalkan sahabatku sendirian di kantin.
***
Saat istirahat biasanya aku memakan bekal ku di taman sambil melihat dia sedang bermain bersama teman-temannya, setelah aku makan aku akan mengikutinya di perpustakaan dan melihatnya dari jauh.
Dia terlalu tampan dengan mata yang teduh suara halus dan kepribadian yang ramah. Tentu saja yang datang untuk melihatnya tidak hanya aku ada beberapa sekolompok gadis sampai membuat fansclub untuknya. Hadeh -__- aneh-aneh sekali.
Dering suara ponselku mengagetkan seisi perpustakaan, begitu juga dia yang menoleh padaku dan berkata “Stt, jangan berisik ini perpustakaan” dengan senyum andalannya. Sekelompok gadis itu kini bagaikan kerang yang kepanasan karena senyuman dia.
Aku memutuskan keluar ruangan dengan hati berbunga mendapat senyuman darinya, tapi tetap memasang muka poker face agar mereka tidak tahu aku menyukainya bisa gawat, jika fans clubnya tahu. Akan ada pembullyan besar menimpaku nantinya.
“Yoboseyo, Suzy-ah mian” aku memulai dengan suara pelan agar Suzy yang notabe adalah sahabatku itu tidak berteriak di telinggaku.
“Ya!!!! Kau di mana ? bisa-bisanya kau menghilang dari kantin” teriakan Suzy seakan merusak gendang telinggaku. Aku menjauhkan telepon sebisa mungkin agar tidak terlalu mendengar teriakan Suzy.
“Ah, aku dari taman, aku akan segera ke kelas kita bertemu di sana ya” ujarku pelan lalu mematikan ponsel dan berlari sekencang mungkin menuju kelasku.
***
Aku melihat Suzy sudah berada di kelas dengan gayanya yang akan menendangku jauh. Aku masuk dengan perlahan-lahan lalu meminta maaf kepadanya.
“Suzy-ah mian,” ujarku dengan sedikit menundukan kepala.
Suzy hanya menghela nafas dengan berat, lalu dia melingkarkan tangannya ke tangganku. Aku melihat senyumnya “Baiklah aku akan memafkanmu” katanya dengan sangat pelan.
Aku begitu senang hingga memukulnya dan membuat semua orang yang ada di kelas menoleh pada kami. Suzy juga adalah yeoja popular di sekolah, banyak namja yang mendekatinya untuk di jadikan yeojachingu.
Kadang aku iri dengannya, dia memiliki wajah cantik, badan bagus, dan juga kepintaran. Tanpa bekerja keras seperti ku dia dapat meraih sepuluh besar bahkan lima besar dengan mudah. Aku dan Suzy sudah saling kenal sejak SMP.
Namun saat SMP hubungan kami kurang baik, aku dan dia bermusuhan sampai akhirnya kami di kurung di gudang karena tidak mau berbaikan. Sejak saat itu aku dan dia sangat dekat. Banyak yeoja yang iri dengan kedekatan kami bahkan tak jarang aku sering di bully, tapi Suzy selalu membantuku.
***
Aku menghempaskan tubuhku di sofa. Eomma memarahiku untuk segera berganti baju. Dengan malas aku menaiki tangga menuju kamarku, bukan malah berganti baju aku malah menggulung diriku di kamar dengan selimut.
“Ttall, cepat ganti bajumu jangan malas-malasan”
“Nde, eomma”
aku melirik jam yang ada di meja sudah pukul 08.00 pm, lebih baik aku segera mandi dari pada eomma akan memarahi ku lagi.
Setelah mandi aku merapikan buku-bukuku dan membacanya sebentar sambil menunggu makan malam, biasanya aku yang akan membantu eomma memasak tapi karena eonnie akan kuliah lagi jadi dia berusaha menjadi anak yang baik di depan eomma ya agar uang sakunya di tambah.
“Ttal, cepat turun makan malam”
“Nde, eomma”
Aku segera turun, dan duduk di meja makan bersama eomma, appa, dan eonnie. Kami mulai membicarakan eonnie yang baru saja lulus dari Seoul University. Appa menyuruhnya untuk mencari kerja dulu dari pada kuliah lagi.
Tapi bukan eonnie namanya kalau tidak membantah, dia bilang akan kerja dan kulah bersama-sama hingga membuat eomma dan appa jadi pusing.
“Aku hanya bilang akan kuliah, tapi aku belum bilang akan kuliah dimana” ujar eonnie, kami semua hanya diam menunggu kelanjutannya
“Aku mendapat beasiswa untuk kuliah di Tokyo dan mendapat kerja disana” semua orang termasuk aku kaget dengan apa yang di katakan eonnie. Eonnie memang dikenal jenius dia hanya menyelesaikan kuliah S1nya 2 tahun setengah dan sekarang mendapat beasiswa. Seaindanya aku bisa sepintar eonnie aku tidak perlu belajar terlalu keras.
“Apa kamu sudah pikirkan keputusanmu?” Tanya appa pada eonnie.
“Nde, appa aku sudah memikirkannya dengan matang” kedua orang tua ku pun tersenyum seperti berkata bahwa eonnie sudah dewasa sekarang.
“Hey, bagaimana ini aku akan ke negeri yang ingin kau datangi” ujarnya sambil menyenggol ku. Aku hanya menahan amarahku.
“Kau harus banyak belajar agar bisa kuliah di Jepang sama dengan ku” –Merong-
“Sudahlah biarkan dongsengmu itu. Dia sudah bekerja keras untuk berada di posisi 10 besar” ujar appa membelaku.
“Ah tapi dia tidak bisa masuk 5 besar” kali ini eonnie mengeluh.
“Diakan masuk kelas A pasti sangat susah untuk bersaing biarkan saja dia” ujar eomma yang juga membelaku.
Makan malam di akhiri dengan tawaan, seperti ini lah keluargaku hanya saja akan berkurang satu orang dalam meja makan ini.
Setelah makan malam aku menuju kamar eonnie untuk memintanya mengajari pelajaran fisika yang tidak aku mengerti.
“Mintalah bantuan Suzy bukankah dia pintar”
“Eonnie kan tahu aku tidak pernah paham kalau di ajari Suzy”
“Minta teman sekelasmu atau sunbaemu saja” aku diam tidak menjawab perkataan eonni seolah aku mendapat hantaman hebat di hatiku. Eonnie tersadar apa yang dia kataka, aku memang orang yang pendiam dan hanya bisa berteman dengan Suzy itu sebabnya aku tidak berani mendekati namja itu.
“Mianhe, baiklah mana yang tidak kamu mengerti?”
***
Besok adalah keberangkatan eonnie ke Jepang. Aku benar-benar merasa kehilangnya. Aku menghabiskan waktuku menggambar manga di ruang club mangga sambil menunggu Suzy selesai latihan akido atau apa lah aku kurang mengerti.
Tanpa sadar aku mengambar namja itu. Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya. Aku seperrti merindukannya.
Terdengar suara berisik di depan tapi aku tidak terlalu memperdulikannya. Hingga seorang namja itu masuk ke dalam ruangan yang sama denganku.
“Sunbae, apa yang kau lakukan disini” tanyaku kaget kepada namja itu.
“Ah, aku hanya numpang bersembunyi dari kejaran yeoja gila” aku memperhatikan namja itu dengan seksama, sepertinya aku pernah melihat namja ini.
Dia mendekatkan kepalanya lalu beralih dengan melihat manga yang sedang aku gambar. Nampaknya dia mengetahui siapa yang aku gambar.
“Ini Jeon Myoon kan ?” Tanya dengan nada pelan.
Aku yeng tergagap langsung berkata tidak dengan sangat kencangnya tiba-tiba dia mendekapku dan menutup mulutku dengan tangannya lalu membisikanku dengan sangat pelan. “Bisahkah kau membantuku untuk tidak berisik” aku hanya mengangguk dengan sedikit ketakutan dengan kelakuannya tadi. Dia segere melepaskannya.
Yang ada di pikiranku sekarang adalah, rahasia terbesarku terbonggkar. Namja ini mengetahui bahwa aku menyukai Jeon Myoon sunbae. Otokhe?
“Tenang aku tidak akan membocorkan rahasiamu” ujarnya seperrti dapat membaca pikiranku.
Aku teringat bahwa namja ini addalah teman dekat Jeon Myoon sunbae namun berbeda kelas. Namja yang popular karena permainan sepak bolanya yang membosankan.
“Siapa namamu?” tanyanya
“Anggap saja kejadian ini tidak pernah terjadi! Jadi sunbae tidak perlu tahu namaku” jawabku ketus, seraya merapikan kertasku untuk segera keluar dari ruanganku dan pergi meninggalkan namja itu.
Dengan kerasnya namja itu berteriak
“Baiklah, tapi biarkan dirimu mengetahui namaku. Namaku Xio Luhan”
Sapa yang akan suka dengan namja cantik dan lucu. Aku sangat membenci namja yang tidak gentle dan tidak seperti Jeon Myoon Sunbae.
***
Aku menceritakan kejadian tadi dengan Suzy. Awalnya Suzy hanya cuek tapi setelah aku menyebutkan namanya dia sontak kaget. Tentu saja sama halnya dengan ku Suzy juga tidak menyukai namja yang terlalu tampan sehingga tampak seperti yeoja.
Suzy hanya berkata agar aku tetap menghormatinya karena dia tetaplah sunbae kita. Suzy menganti topic dengan berkata bahwa dia baru saja mendapat surat cinta dari ketua kelas kami. Ketua kelas kamu adalah namja yang pintar dan menduduki posisi nomer 1 di ujian. Sayang sekali Suzy menolak Do Kyungso.
“Ngomong-ngomong siapa sunbae yang kamu sukai?. Jangan bilang kau menyukai si playboy Chanyeol Sunbae?” ujar Suzy mengagetkanku. Aku mengelaknya dan berkata bahwa aku menyukai Kriss sunbae” dan Suzy hanya mengangguk mengerti “mianhe Suzy-ah aku harus berbohong padamu”
***
Hari ini adalah keberangkatan eonnie ke Jepang, entah mengapa aku merasa sangat sedih saat mengetahui eonnie akan segera berangkat. Sama halnya denganku eomma sepertinya juga merasa sedih.
“Kau harus segera menjemputku di Jepang oke? Suzy tolong jaga dia untukku” ujar eonnie saat akan menaiki pesawat. Eomma dan appa hanya diam menahan kesedihan mereka.
Saat eonni masuk kedalam tanpa apa yang aku pikirkan aku berlari dan memelukanya sambil berkata “Kajima, eonnie kajima” sambil menangsi tersedu-sedu. Eonnie hanya mengelus rambutku dan tersenyum melepaskan pelukanku.
Suzy lalu berganti memeluku dengan hangat seperti mengerti kesedihanku. Dari jauh eonnie melambaikan tangannya. Aku melihat air matanya juga jatuh, sepertinya perasaan eonnie sama dengan apa yang kurasakan.
***
9 bulan berlalu sejak eonnie pergi ke Jepang. Suzy juga sering main kerumahku untuk menghibur aku dan kedua orang tuaku. Sebentar lagi ujian semester 2 akan di adakan. Karena kepergian eonnie aku jadi tidak bisa mesuk 10 besar di ujian semester1. Itu sebabnya kini eonnie selalu menyempatkan untuk mengirim email ke aku.
Jika ujian semester sudah dekat kelulusan anak kelas 3 juga sudah akan dekat. Itu berarti aku tidak akanlagi bertemu dengan Jeon Myoon Sunbae. Dan aku juga harus berjuang untuk kelas 3 kedepan. Mengingat tentang sunbae. Setiap kali aku bertemu Luhan sunbae aku salalu berjalan melewatinya begitu juga dia.
***
“Apa kau mengenal Jongin dari kelas 2-B?” Tanya Suzy yang berada di samping kelasku. Suzy kau tidak pernah berubah selalu mengajakku bicara saat Songsenim menjelaskan pelajaran. Terang saja aku tidak menghiraukannya.
“Bae Suzy! Perhatikan saat aku mengajar!” sentak songsenim
“Nde, songsenim”.
Kringg…..
Suzy duduk di depan bangkuku dengan menghadap ke padaku dan menompang dagunya dengan kedua tangganya dan bertampang serius. “Apa kau mengenal Kim Jongin dari kelas 2-B?”
“Aku tidak mengenalnya kenapa?” jawabku enteng sambil membaca beberapa buku yang harus aku salin.
“Dia menyukaimu”
“Oh…” aku tidak menyadari apa yang baru saja Suzy katakan dann ketika aku tersadar.
“Mwo ???? Mworago ?” teriakku kencang membuat seisi kelas menolah padaku dan Suzy.
“Diamlah jangan berisik. Oke akan aku ulangi. Kim Jong In MENYUKAIMU” Suzy menekan kata-kata ‘menyukaimu’ membuatku tubuh ku seketika membeku.
“Aku tidak menyukainya bagaimana bisa dia menyukaiku ?” tanyaku bingung.
“Apa kau tahu Kim Jong In termasuk dalam genk EXO” sontak aku lebih shock lagi. Siapa di sekolah ini yang tidak mengenal genk EXO ? aku bisa mati. Genk EXO terdiri dari 12 namja tertampan di sekolah.
1. Kim Joon Myun adalah namja dengan otak paling encer dan namja yang aku sukai
2. Wu Fan Kriss blesteran kanada china
3. Xio Luhan yak kau pasti tahu
4. Kim Min Seok salah satu pemain bola di SMA ini
5. Zang Yixing namja cool yang tidak banyak bicara
6. Byun Baekhyun sahabat playboy Chanyeol
7. Kim Jong Dae namja dengan suara cempreng yang menggelegar
8. Park Chanyeol playboy cap kakap di sekolah ini
9. Do Kyung Soo ketua kelas kami
10. Hwang Xi Tao namja kelas 2-C yang pintar wushu
11. Kim Jong Dae si dance machine
12. Oh Sehun si maknae dengan fans paling banyak.
Dan begitulah cara Suzy menjelaskan para anggota gank EXO. Dan jika kau di sukai salah satu anggotanya bisa jadi mimpi buruk akan datang. Para fansnya akan membully semua yeoja yang di sukai mereka. Mendengarnya saja aku ngeri.
“Kau pasti bercanda Suzy” dari tampang serius nya aku tidak yakin itu hanya candaan. Oh tidak ini pasti mimpi burukku.
Tidak lama itu Luhan sunbae berada di kelasku dan sedang mencariku. Ya Tuhan apa lagi ini tolong jangan bawa aku ke mimpi buruk. Suzy yang melihatku ketakukan bertanya pada Luhan sunbae. Dan dia hanya berkata ingin berbicara denganku sambil menarikku keluar.
Suzy tidak mau aku mendapat pembullyan hanya karena anggota EXO, dia menarikku kembali terjadi pertarungan tatapan mata yang sangat menakutkan.
“Sudahlah kalian membuat ini jadi perhatian orang” ujarku melerai mereka.
“Aku hanya ingin mengajaknya untuk menjadi pasanganku di upacara perpisahan” sontak semua yang ada di kelas kaget mendengar itu termasuk Suzy yang tidak menyangka hal ini akan terjadi.
Luhan mendekatkan kepalanya dan membisikan ku beberapa kata “Aku hanya membantumu untuk menyatakan perasaanmu kepada Joonmyun” raut muka ku berubah seoalah mendapat serangan pedang dari belakang.
Luhan pergi meninggalkan kelas yang sedang gaduh. Aku tidak dapat menompang badanku,seluruh tubuh ku terasa lemah. Hingga aku terjatuh, Suzy berjongkok dan memelukku, aku mendengar teman-teman mulai berbisik.
“Apa-apan ini ? sekarang di pergi dengan Luhan oppa. Bukankah dia itu Lesbi?”
Aku kaget dengan apa yang aku dengar, dan berlari meninggalkan Suzy dan ruang kelas. Aku berlari ke taman dan menangis sejadi-jadinya.
“Uljima” ucap seorang namja dengan memberikan sapu tanggannya kepadaku. Aku menghusap air mataku dan melihat saputangan miliknya. Betapa kagetnya aku melihat sapu tangan itu dengan inisial JM. Ah sunbae, benar dia adalah Joonmyun sunnbe. Ini mengingatkan ku dengan 1 tahun lalu saat bertemu dengannya. Aku sedang menangis di taman karena ada sekelompok fansclub EXO membullyku. Joonmyun sunbae memberiku sapu tangan dan menghiburku.
Aku sadar aku harus mengungkapkan perasaanku padanya. Aku tidak bisa munggu lagi. Saat lumanku buyar aku berdiri dan menundukan kepala mengucapkan terimakasih. Namun aku tersadar dia sudah tidak ada di sana.
***
Aku pikir aku sudah gila karena datang ke lapangan sepak bola yang aku benci. Aku mencari sosok namja imut. Aku melihatnya sedang bermain sepak bola, menggiringnya lalu mempasingnya dan menerima bola itu lagi dan menendangnya.
Gol !!, aku tidak tahu bahwa dia bisa setampan itu saat bermain sepak bola. Dia Seperti menyadari kehadiranku, dia berlari dan menghampiriku dan bertanya apa yang terjadi ? aku menjawab bahwa aku menerima permintaanya dan berlari pergi meninggalkannya.
Apa yang terjadi denganku kenapa jantungku berdetak sangap kencang ?
Suzy membantuku merias dan merapikan gaunku. Aku sendiri tidak berani melihat ke kaca karena takut penampilanku akan jelek. Seperti itik yang berubah menjadi angsa itu yang aku rasakan sekarang. Luhan sunbae sudah menungguku di depan remah dia tidak berani masuk karena dia merasa tidak pantas karena bukan namjachinguku.
Aku melihatnya dengan setelan rapi dia tampak gagah dan tampan. Di pesta sangat besar genk EXO datang semua dengan yeoja, aku melihat Kim Jong In dan Sehun berdiri sambil menatapku tajam. Ada apa ini?
Tiba-tiba Joonmyun sunbae naik ke panggung dang mengucapkan salam perpisahan, dia bilang akan melanjutkan sekolahnya dengan kuliah di luar negeri. Ada seorang yeoja datang dan membuat semua orang berbisik karena kecantikan dia.
“Dia adalah tunangan Joonmyun” bisik Luhan sunbae. Aku gemetar melihat dia, bagaimana mungkin aku dapat menang melawan seorang wanita secantik dia bahkan tampak seperti seorang putri.
“Dia memang seorang putri, ya bisa di bilang gitu” ujar Luhan. Aku menoleh padanya dan memandangnya bagaimana bisa dia membaca pikiranku?.
“Aku tidak membacanya, tapi pikiranmu saja yang transparan” aku memalingkan muka dengan kesal.
“Temanmu si Suzy sudah lama mengetahui bahwa kau menyukai sih Joonmyun, karena pikiran mu yang transparan” aku tersentak dengan pernyataan Luhan.
“Aku akan membantumu menyatakan perasaanmu kepadanya” Luhan menarik tanganku menuju belakang panggung dia memintaku untuk tetap di sini. Tidak berapa lama Joonmyun sunbae datang,aku bingung apa yang harus aku lakukan, pikiran ku mulai kacau.
“Apa yang ingin kau bicarakan?” sapanya halus, aku hanya diam tidak mampu berkata.
“Ehm jika tidak ada aku akan pergi” katanya dengan nada canggung, saat di akan melangkah pergi aku melaju dan menarik tangannya.
“Sunbae aku menyukaimu sejak 1 tahun yang lalu” aku terkejut dengan perkataan yang keluar dari mulutku, aku melepaskan genggaman ku dan berlari keluar gedung itu, tanpa sadar ku teteskan air mata ini,tentang perasaan yang ku pendam. Luhan mengejarku dia bilang tidak bermaksud berbuat seperti itu.
“Aku melakukan ini karena aku bahagia bisa mengatakan perasaanku” tanpa sadar Luhan-sih memelukku aku merasakan detak jantungnya yang berdebar-debar, aroma tubuhnya yang begitu hangat.
***
Hari ini aku sudah resmi menjadi anak kelas 3. Aku dan Suzy sedikit berbicara sejak upacara perpisahan itu. Aku merasa tidak enak hati karena telah berbohong kepada Suzy.
“Suzy-ah, apa kau mau berbicara denganku sebentar” Suzy hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti aku menuju atap sekolah. Aku mengutarakan semuanya pada Suzy tentang kejadian itu.
“Aku tahu semuanya, aku sudah lama tahu kau menyukai Joonmyun-sih,tapi aku menunggumu untuk mengungkapkannya padaku. Aku tahu bahwa Luhan-sih menyukaimu. Aku juga tahu seberapa besar dia menyukaimu sama seperti menyukainya?”
Aku hanya tercengat mendengar penjelasannya. Suzy mengetahuinya tapi bagaimana bisa ?
“Karana pikiranmu terlalu transparan. Sebenarnya Jongin menyukaimu karena menurutnya kamu anak pendiam dan baik, tapi aku tidak mengizinkan dia mendekatimu karena aku tahu terlalu banyak fansnya yang tergila-gila padanya. Apa kau tahu bahwa Luhan-si sudah menyukaimu selama 4 tahun?”
Aku masi bingung dengan apa yang di katakan Suzy tapi aku lebih memilih mengangguk
“Kau tahu alasan kita bermusuhan karena dulu aku menyukai Luhan-si namun dia menyukai mu aku berusaha menjaddi yeoja yang di inginkannya namun aku putus asa dan melihat ada hal lain dari dirimu yang membuatku nyaman sejak saat itu aku berusaha melupakan dia dan dekat dengan mu. Dan semua itu berhasil. Aku menyurhnya untuk membantu menyatakan perasaanmu. Maafkan aku yang selama ii merahasiakannya”
Aku seolah melihat tali merah yang kusut itu menjadi terurai. Aku memeluk Suzy dan berkata bahwa aku menyayanginya dan selamanya akan begitu. Persahabatan kami di mulai kembali.
***
2 tahun kemudian di Tokyo Jepang
Aku menikmati keindahan Tokyo dengan eonnie di sampingku setalah belajar dengan keras akhirnya aku mendapatkan beasiswa juga ke Jepang. Ke tempat impianku, aku merasa sedih meninggalkan kedua orang tuaku sendirian di Korea.
Aku juga merindukan sahabatku yang sekarang sedang kuliah di Belanda karena dia lebih pintar dariku. Tentang Luhan aku pikir dengan begitu aku dapat melupakannya ternyata aku masi mengingatnya.
“Aku akan ke kantor kamu bisa pulang sendiri kan?”
“Tentu saja”
Hari sedang musing gugur, aku berjalan menuju Rikugien Garden aku dengar dari Suzy saat musim kemarau pemandanganya sangat bagus. Dapat di jadikan sebagai bayground manga.
Aku duduk di tengah rerumputan sambil memendang daun-daun yang berguguran. Seoarang pria sedang duduk di sebelahku sambil melihatku mengambar.
“Tidak terlalu berbeda kau tetap saja mengambar manga?” suara pria itu mengagetkanku
“Sunbae?” ujarku begitu melihat pria itu adalah Luhan
“Apa yang kau lakukan disini?” ujarku padanya
“Mengapa aku tidak boleh di sini?”
“Ah tentu saja boleh”
“Aku ingin mengungkapkan perasaanku pada mu. Aku menyukaimu?” ujarnya dengan suara pelan
“Mworago?” aku memalingkan muka padanya dan saat itu tanpa ada hitungan tiba-tiba dia menciumku begitu saja.
No comments: